Anak berusia empat tahun ke bawah belum tepat untuk belajar calistung karena "fasilitas" otak belum sempurna. Jika dipaksakan, menurut Amir itu malah membuat orangtua emosi karena anak lamban dalam menangkap informasi.
Anak di bawah usia empat tahun paling tepat diajari mengenali emosi dirinya. Melatih kontrol diri, kesabaran, kerja sama, empati dan karakter baik lainnya, lebih mudah dilatih dan tertanam kuat dalam otak anak dari pada kegiatan calistung. Kematangan emosi menjadi fondasi kuat untuk kesuksesan anak pada masa datang.
"Anak yang berusia nol sampai 13 tahun, harus diasuh pada pengasuhan emosi. Anak seusia tersebut telah mengenal berbagai jenis emosi seperti marah, sedih, cemas, gembira, dan cinta.", kata Amir yang di kutip dari Antaranews.com (03/02/16)
Anak yang berotak sehat memiliki ketangguhan dalam menghadapi tantangan hidup, cerdas dalam menentukan pilihan dan santun dalam berinteraksi sosial. Untuk menyehatkan otak anak, sebaiknya orangtua memberikan stimulasi rasional dan aktivitas fisik.
Pengasuhan anak hendaknya berbasis perkembangan otak karena otak anak berkembang bertahap. Pengasuhan yang baik menjadi stimulasi bagi perkembangan otak anak. Orangtua harus memahami cara dasar penanganan emosi yang muncul pada anak. Jika tidak, ketidakmampuan mengelola emosi akan mengganggu prestasi anak
No comments:
Post a Comment